UNAIR MENYAPA: AKSELERASI PENERAPAN DIGITAL GOVERNANCE UNTUK BUMDESA SUMBER MAKMUR ABADI

Situasi pandemi COVID-19 tidak menyurutkan Staf Pengajar sekaligus Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FISIP Universitas Airlangga, Sulikah Asmorowati, S.Sos., MDevSt., Ph.D  beserta tim untuk tetap bersemangat melaksanakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas). Kegiatan Pengmas ini dilakukan di Kecamatan Rengel dengan mitra Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Makmur Abadi & Bulurejo Bangkit. Dua BUMDesa ini terpilih berdasarkan analisis situasi dan rekomendasi dari Bapak Camat Rengel, Bapak Eko Wardono yang melihat bahwa dua BUMDes  ini, termasuk BUMDES di desa kita sangat berpotensi untuk dikembangkan. Upaya pengembangan ini dilakukan selain untuk mengembangkan dan mempromosikan unit usaha dan juga produk unggulan BUMDes, nantinya juga ditujukan untuk semakin memperkuat ketahanan masyarakat Desa Sumber Rejo dan Bulu Rejo.

Sebagaimana diketahui Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak negatif tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga sektor lain, khususnya sektor perekonomian. Berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, seperti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berdampak pada semakin lemahnya aktivitas ekonomi masyarakat, termasuk banyaknya Pemutusan Hubungan kerja (PHK) dan banyaknya masyarakat rentan yang terancam tidak bias mememnuhi kebutuhan sehari-hari mereka Untuk itu upaya-upaya penguatan ketahanan (resilience) masyarakat terutama ketahanan ekonomi sangat diperlukan, termasuk upaya untuk meningkatan ketahanan masyarakat di Desa kita melalui BUMDesa Sumber Makmur Abadi, yang juga di salah satu unit usahanya, yaitu Café Tengah Sawah terdampak pandemic.

Istilah ‘ketahanan’ atau resilience berarti kemampuan untuk mempertahankan stabilitas psikologis dalam menghadapi stress atau tekanan, termasuk tekanan akibat pandemi COVID-19. Resilience sebagai kemampuan menghadapi tantangan, dan akan tampak ketika seseorang menghadapi pengalaman yang sulit dan tahu bagaimana menghadapi atau beradaptasi dengannya. Intinya ketahanan atau resilience dibutuhkan untuk membentuk pola adaptasi positif untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan serta diperkuat atau ditransformasikan untuk lebih kuat dan belajar dari kesulitan. Upaya peningkatan ketahanan dalam menghadapi pandemi sangat penting dilakukan di Kecamatan Rengel dan dalam masyarakat desa Sumber Rejo.

Dalam kegiatan Pengmas ini, BUMDes diharapkan juga mampu menstimulasi dan menggerakkan roda perekonomian di pedesaan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki desa yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Digital Governance adalah kerangka kerja untuk menetapkan akuntabilitas, peran, dan otoritas pengambilan keputusan yang  berbasis digital yang memanfaatkan Teknologi Informasi. Keberadaan organisasi digital ini dapat berwujud situs web, situs aplikasi seluler, media sosial, dan produk serta layanan lain yang mendukung internet dan situs web.

Rangkaian kegiatan Pengmas ini dilakukan mulai dari koordinasi awal melalui Zoom dan juga survey lokasi dan pelaksanaan pelatihan serta diakhiri dengan peluncuran aplikasi dasar BUMDes Rengel yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pihak desa, kecamatan maupun Kabupaten. Adapun tim pengabdian masyarakat tersebut terdiri dari Sulikah Asmorowati, S.Sos., M.DevSt., Ph.D sebagai ketua, yang juga wakil Dekan Sumber Daya FISIP Unair, beserta anggota Prof Jusuf Irianto, dan tim mahasiswa yang terdiri Siti Khodijah Ananda Ayu, Rerica Dhea Shavila, Ahbiba Nur Iftah Ellahuuta, Kristina Bella sebagai anggota tim. Kegiatan pelatihan manajerial BUMDes dilaksanakan pada Hari Selasa, 19 Oktober 2021 di Pendopo Kecamatan Rengel, Tuban. “Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengakselerasi pelaksanaan digital governance, dengan adanya akselerasi digital governance, kedua BUMDes dapat memasarkan dan mempromosikan produk unggulannya pada platform digital atau aplikasi yang disediakan sebagai salah satu luaran dari penelitian ini”, Tutur Ketua Pengabdian Masyarakat Sulikah Asmorowati, S.Sos., M.DevSt., Ph.D.

Kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta yang terdiri dari Camat rengel, Kades dari dua Desa, Ketua dna Pengurus BUMDES, serta beberapa staf Kecamatan. Ketika pelaksanaan peserta dan Tim Pengmas dari Unair saling berdiskusi dan berpendapat untuk memaparkan keunggulan, hambatan, tantangan serta mencari solusi terkait problem yang dihadapi kedua BUMDes tersebut. “Hasil diskusi serta follow-up koordinasi baik melalui whats app group dan hasil diskusi online  via zoom akan digunakan untuk pengembangan aplikasi pemberdayaan dan pemasaran produk BUMDes” Tutur Ketua Pengabdian Masyarakat. Dokumentasi kegiatan adalah sebagai berikut:

Unit Usaha Unggulan BUMDes Sumber Makmur Abadi

Materi yang disampaikan

Tidak hanya itu, tim pengabdian masyarakat juga menyediakan modul singkat tentang management BUMDes. Singkatnya, Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat semakin mengembangkan dua BUMDes yang ada di Kecamatan Rengel, Tuban agar dapat memasarkan dan mempromosikan produk unggulannya salah satunya melalui aplikasi yang disediakan. Selanjutnya diharapkan aplikasi, dan modul yang dihasilkan bisa bermanfaat tidak hanya untuk BUMDes tapi juga masyarak desa Sumber Rejo secara umum, sehingga dharapkan diharapkan dapat ketahanan masyarakat desa semakin kuat ketika mengahadapi pandemi COVID-19 dan masa kenormalan baru setelah pandemic nanti.(SAS)

-------